Kesenian berbasis benua di antaranya ( Benua Afrika, Eropa, Amerika, Australia dan sebagian Asia)
Seni
Visual (Visual Art) dan Seni Rupa ( Fine Art)
Seni
Visual (Visual Art) dan Seni Rupa ( Fine Art) Keduanya tidak mau di
samakan.
Lebih beragam contohnya setiap daerah memiliki rumah adat yang berbeda beda.
Misalkan
di Rumah Gadang dari Sumatera Barat, Rumah Adat Karo dari Sumatera Utara, Rumah
Panjang Dayak (Lamin, Betang, dan Radaakng, Uma Dadoq)
dari Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan
Selatan dan Kalimantan Tengah.
Major
Art of Indonesia.
Kesenian yang utama di Indonesia seperti Batik, keris, Wayang, Dan Bangunan.
Keris adalah benda budaya yang
eksotik dan original. Ini merupakan ‘karya seni’ sekaligus ‘benda budaya’
asli Nusantara. Budaya keris terbentang dari Ujung pulau Sumatra di barat,
Semenanjung Siam dan Sulu di Utara, Gugusan kepulauan Maluku di Timur dan
Kepulauan Nusa Tenggara di Selatan. Keris menjadi identitas pengikat yang
mendorong rasa kebangsaan itu tumbuh subur di Nusantara. Pada tahun
2005, Keris Indonesia telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda dari
Indonesia .
Keris
merupakan senjata tikam golongan belati (berujung runcing dan tajam pada kedua
sisinya) dengan banyak fungsi budaya yang dikenal di kawasan Nusantara bagian
barat dan tengah. Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya
karena tidak simetris di bagian pangkal yang melebar, seringkali bilahnya
berkelok-kelok, dan banyak di antaranya memiliki pamor (serat-serat
lapisan logam cerah) pada helai bilah. Pada masa lalu keris berfungsi sebagai
senjata dalam duel/peperangan, sekaligus sebagai benda pelengkap sesajian. Saat
ini, penggunaan keris lebih banyak sebagai ornamen pelengkap dalam berbusana
adat. Sebagai produk kebudayaan, keris mengandung sejumlah nilai luhur
kebudayaan pembuatnya yang disimbolkan dalam berbagai bagian keris. Selain itu,
keris juga marak menjadi benda koleksi yang dinilai dari segi estetikanya.Ada
beberapa keris yang sudah terkenal di Indonesia, yaitu:
a) Keris Mpu Gandring
b) Keris Kyai Setan Kober
c) Keris Pusaka Nagasasra
d) Keris Condong Campur dan
e) Keris Taming Sari
Pada dasarnya, batik merupakan seni
lukis yang menggunakan canting sebagai alat untuk melukisnya. Canting sendiri
merupakan sebuah alat berbentuk mangkok kecil yang terbuat dari tembaga dan
memiliki carat atau monong, dengan tangkai dari bambu atau kayu yang dapat
diisi malam (lilin) sebagai bahan untuk melukis. Canting ini dapat
membuat kumpulan garis, titik atau cecek yang pada akhirnya membentuk
pola-pola. Pola-pola inilah yang kemudian menjadi ragam hias dalam kesenian
Batik.
Membatik
telah diwariskan secara turun temurun hingga saat ini. Dengan pola tradisional
ini, sejak dahulu masyarakat menuangkan imajinasi melalui gambar pada batik.
Masyarakat juga telah mengenal seni pewarnaan tradisional dengan bahan-bahan
alami sebelum mengenal pewarnaan dengan bahan kimia. Batik yang tersebar
hampir diseluruh Indonesia memiliki bentuk ragam hias yang berbeda-beda
diantara satu dan lainnya. Pada tahun 2009, Batik diakui UNESCO sebagai Warisan
Budaya Takbenda dari Indonesia.
Rumah
Gadang dari Sumatera Barat
Rumah Gadang adalah rumah adat Minangkabau yang dibangun di atas
tiang-tiang tinggi dan bersendikan batu. Secara bahasa, Rumah Gadang
berarti Rumah Besar. Rumah ini memang ada yang besar, dengan jumah kamar sampai
sembilan, sebelas bahkan lebih, sesuai kemampuan ekonomi kaum yang membangun
dan jumlah perempuan yang menghuninya. Makna “gadang” atau “besar” Rumah Gadang
lebih mengacu ke fungsinya.
Rumah
Panjang Dayak (Lamin, Betang, dan Radaakng, Uma Dadoq)
dari Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan
dan Kalimantan Tengah
Rumah tradisional masyarakat Dayak. Lamin merupakan bangunan yang berdiri di
atas tiang-tiang penyangga berupa kayu bulat atau balok. Konstruksi tiang
penyangga ini membentuk kolong dan merupakan penyangga atau pendukung lantai
dan atap. Bentuk dasar bangunan empat persegi panjang, bentuk dasar atap berupa
prisma dengan konstruksi atap pelana. Bagian depan lamin dapat di tambah
dengan serambi yang memanjang mengikuti bentuk bangunan.
Cerita wayang purwa di Indonesia sumbernya berasal dari
india,yakni terdapat dalam buku Ramayana dan mahabarata menurut keterangan para
ahli budaya di india,kedua kitab buku tersebut merupakan buku sejarah sebab
cerita yang termuat di dalam buku-buku itu memang dulunya benar-benar terjadi
dan ada di india.ada yang menerangkan sebagai berikut:
1. Alengka yaitu sebuah Negara,Rahwana sebagai raja,sekarang
bernama Srilangka
2. Mandraka yaitu sebuah Negara,prabu Salya sebagai
raja,sekarang bernama Madras
3. Indraprasta yaitu sebuah Negara,Prabu yudhistira sebagai
raja,sekarang bernama Delhi
Menurut pandangangan sarjana dari India yang bernama Rama
Prasad,Perang baratayuda terjadi pada tahun ±2000SM.
Walaupun Cerita wayang bersumberpada buku Ramayana dan mahabarata,tetapi
tidak berarti bangsa kita tercinta ini mengutip total dari isi kedua kita
tersebut
Di
Indonesia ada berbagai jenis wayang seperti berikut ini:
Wayang purwa disebut juga wayang kulit karena terbuat dari
kulit lembu. Penyaduran sumber cerita dari Ramayana dan Maha barta kedalam
bahasa jawa kuna dilakukan pada masa pemerintahan raja Jayabaya .pujangga yang
terkenal pada masa itu ialah empuSedah ,empu panuluh empu Kanwa. Sunan Kalijaga
salah seorang walisanga (demak,abad XV)adalah orang yang pertama kali
menciptakan wayang dari kulit lembu . selain kulit lembu ada juga yang
menggunakan kulit kerbau bahkan disuatu daerah ada yang menggunakan dengan
kulit manusia.Dalang yang terkenal ialah Ki Narto Sabdo,Ki haji Anom
Suroto,kitimbul Hadi Prayitno,Mas bayu aji dll.
Banyak orang yang menyebut wayang tengul. Wayang ini terbuat
dari kayu dan diberi baju seperti layaknya manusia. Sumbernya diambil dari
sejarah ,misalnya cerita Untung surapati ,Batavia Sultan Agung,Trunajaya dll.
Wayang golek tidak menggunakan kelir\layar seperti wayang kulit.
Banyak orang menamakanya wayang kllithik.Wayang ini terbuat
dari kayu,bentuknya mirip wayang kulit. Biasanya meceritakan DamarWulan dan
Majapahit. Untuk menancapkan Wayang klithik tidak ditancapkan di pelepah pisang
seperti wayang kulit tetapi menggunakan kayu yang telah diberi lubang lubang.
Wayang Beber terbuat dari kain atau kulit lembu yang berupa
beberan atau lembaran.tiap beberan merupakan satu adegan cerita.bbila sudah tak
dimainkan maka bisa digulung .Wayang ini dibuat pada zaman kerajaan majapahit.
Bentuknya hamper mirip wayang kulit.sumber ceritanya berasal
dari jawa seperti:Banten,Singasari,Mataram,Kediri dll.wayang gedog hapir punah
kita hanya dapat menjumpai tahun 1400
Pementasan wayang suluh ini biasanya untuk penerangan
masyarakat. Wayang ini tergolong wayang modern.terbuat dari kulit yang diberi
pakaian lengkap lazimya manusia gambarnya pun mirip manusia .ceritanya diambil
dari kisah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah.
Wayang titi adalah wayang china. Sumbernya berasal dari
cerita china. Wayang ini bisa kita jumpai di perkampungan china atau klenteng.
Wayang ini di ciptaakan oleh K.G Mangkungara IV pada awal
abad XVIII. Sumber ceritranya diambil dari cerita Pandawa setelah perang
Baratayuda,misalnya prabu Parikesit
Wayang yang satu ini juga sering disebut wayang Bibel
Cerita
wayang ini berasal dari kitab injil. Diciptakan oleh Bruder Themotheos untu
menyiarkan agama Kristen.
Cerita
wayng purwa yang dipentaskan oleh orang dengan busana seperti wayang sumbernya
pun sama dengan wayan purwa.Perkumpulan yang terkenal seperti mNgesti Pandawa
(Semarang),Sriwerdari(Surakarta)
(Semarang),Sriwerdari(Surakarta)
Adalah cerita wayang mirp wayang
purwa bedanya tokoh-tokohnya adalah pejuang-pejuag bangsa Indonesia ceritanya
pun tentang perjuangan Bangsa Indonesia
Sumber
https://thedeviponorogo.files.wordpress.com/2011/10/20080916115352_membatik3.jpg
Sumber
https://thedeviponorogo.files.wordpress.com/2011/10/20080916115352_membatik3.jpg
http://caramendesainrumah.com/wp-content/uploads/2015/02/wallpaper-rumah-gadang-3.jpg
http://fajarmediacenter.com/wp-content/uploads/2015/04/keris.jpg
http://www.organisasi.org/1970/01/nama-rumah-adat-atau-bangunan-adat-tradisional-khas-daerah-budaya-nasional-kebudayaan-nusantara-indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar