Gambar 1 |
Menyangkut
berpikir, manusia adalah mesin pola. Kita cenderung untuk meletakkan
hal-hal ke dalam pola untuk mempermudah kita berpikir dan bertindak.
Kita pilih fokus berpikir, kita melakukan generalisasi, dan kita
distorsikan berbagai hal. Yangmana untuk beberapa periode waktu dapat
bermanfaat, dan menggunakan pola yang sama memang membantu kita
membentuk kebiasaan atau habit dalam melakukan berbagai hal. Kita butuh
habit untuk kebanyakan hal, karena kita tidak ingin harus berpikir
setiap kali kita mau lakukan hal-hal tersebut.
Tapi dengan berjalannya waktu, beberapa pola tidak lagi sesuai dengan situasi. Pola lama ini menghalangi kita berpikir di luar pola itu. Pola-pola ini menciptakan batasan dan membatasi pemikiran kita.
Saat kita butuh ide baru dan berbeda, pola-pola ini tidak mengijinkan kita untuk keluar dari kebiasaan kita. Bukan berarti bahwa tidak ada hal-hal baru dan berbeda di luar sana, tapi kita lebih nyaman berpikir dengan yang sudah kita kenal.
Tapi dengan berjalannya waktu, beberapa pola tidak lagi sesuai dengan situasi. Pola lama ini menghalangi kita berpikir di luar pola itu. Pola-pola ini menciptakan batasan dan membatasi pemikiran kita.
Saat kita butuh ide baru dan berbeda, pola-pola ini tidak mengijinkan kita untuk keluar dari kebiasaan kita. Bukan berarti bahwa tidak ada hal-hal baru dan berbeda di luar sana, tapi kita lebih nyaman berpikir dengan yang sudah kita kenal.
Gambar 2 |
BERPIKIR
LATERAL diciptakan oleh Dr.Edward De Bono. Dalam buku “Berpikir Lateral” oleh : Edward de Bono, berpikir lateral
adalah cara berpikir yang berusaha mencari solusi untuk masalah
terselesaikan melalui metode yang tidak umum, atau sebuah cara yang
biasanya akan diabaikan oleh pemikiran logis. Dan saat ini telah menjadi
salah satu alat bantu berpikir kreatif terbaik, jika tidak bisa
dikatakan yang terbaik di dunia. BERPIKIR LATERAL juga ikut
menginspirasikan berbagai alat bantu berpikir kreatif lainnya.
Cara ia bekerja adalah dengan memotong pola berpikir untuk menciptakan perspektif dan persepsi baru dan berbeda.
“Otak manusia adalah sistem mandiri dalam mengorganisasi berbagai hal, yang secara rutin mengorganisir input ke dalam pola-pola. BERPIKIR LATERAL memungkinkan kita untuk bergerak secara lateral memotong pola-pola, dan oleh sebab itu membuka persepsi baru, konsep dan ide baru”
Cara ia bekerja adalah dengan memotong pola berpikir untuk menciptakan perspektif dan persepsi baru dan berbeda.
“Otak manusia adalah sistem mandiri dalam mengorganisasi berbagai hal, yang secara rutin mengorganisir input ke dalam pola-pola. BERPIKIR LATERAL memungkinkan kita untuk bergerak secara lateral memotong pola-pola, dan oleh sebab itu membuka persepsi baru, konsep dan ide baru”
Manfaat BERPIKIR LATERAL
- Membebaskan dan memupuk energi kreatif dari individu atau tim
- Memberikan panduan bahasa untuk menghasilkan ide
- Memberikan kepercayaan diri dan alat bantu untuk membantu kita mencari alternative baru dan berbeda di situasi apapun.
Menjadi kreatif dapat diartikan sebagai tidak mengikuti aturan.
Kreativitas, terkadang, muncul sebagai sesuatu aksi yang dapat tidak
tepat waktu, sesuatu yang tidak terduga. Kreativitas dapat dibentuk
dengan melatih pengendalian kekuatan otak dengan membebaskan dari suatu
“keterikatan”. Tanpa kreativitas maka manusia hanyalah akan menjadi
robot yang hidup.
Gambar 3 |
Ide yang baru merupakan hasil dari berpikir lateral, dan kadang bukan
sesuatu yang dapat membantu seseorang, tetapi ketika ide yang bagus
ditemukan, biasanya bukan atas hasil yang secara jelas terlihat namun
bisa saja muncul sebagai sesuatu yang tidak mungkin dan dimunculkan
dalam bentuk humor. Maka ide yang dihasilkan dari dari cara berpikir
yang ada, akan disebut sebagai Kreativitas.
Seperti telah dikemukakan di atas bahwa pemikir harus memiliki kemampuan
kognitif dan ketrampilan berpikir. Hal tersebut kemudian akan membentuk
seperti sebuah lingkaran setan. Ketika seseorang telah berhasil keluar
dari kotak pembatas, berpikir lateral akan telah menunjukkan kerjanya
sebagai sebuah mesin pencari, dengan berbagai jalan pada cara berpikir
dan ide-ide. Kemudian hal tersebut harus dilanjutkan oleh kemampuan
berpikir untuk meneliti hingga ke dalam hingga mencapai hasil. Namun
ketika hasil telah didapat, hal itu juga merupakan akhir dari fase kerja
kemampuan kognitif yang harus segera dilanjutkan dengan ketrampilan
berpikir.
Sumber :
http://www.berpikirlateral.com/about_lateral_thinking
https://asp8551.wordpress.com/rasa-kendali-diri/berpikir-lateral-pencipta-ide-alternatif-baru/
http://dkv.binus.ac.id/2012/05/16/berpikir-lateral-edward-de-bono/
http://webneel.com/daily/sites/default/files/images/daily/02-2014/1-creative-art.preview.jpg
https://pbs.twimg.com/profile_images/1389961340/_MG_7290i.jpg
https://allanmcdougall.files.wordpress.com/2009/01/rubicks-cube.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar