Halaman

Selasa, 20 Desember 2016

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK TUGAS 13

Model dan Metode Pembelajaran Seni Budaya (Seni Rupa)

A.  Metode Collective Painting 

 Perbedaaan antara metode kerja kelompok jenis padauan dengan jenis kumpulan adalah jumlah anggota harus genap dan pembagian tugas-tugas anggota kelompoknya.

Pelaksanaan metode ini adalah:
  • Setelah kelompok terbentuk, kertas-kertas kecil yang  ukurannya sama  sesuai dengan banyaknya jumlah anggota kemudian disatukan (direkat sementara dengan solatif);
  • Setelah kertas terbentuk, ketua kelompok membuat rancangan sket sesuai dengan rendana gambar yang disepakati bersama;
  • Kemudiaan kertas yang sudah digambari tersebut dibagikan kembali kepada anggota kelompok untuk dikerjakan berdasarkan tugas masing-masing;
  • Setelah masing-masing anggota menyelesaikan tugasnya, kertas kerja mereka kemudian ketua dan angota kelompok menggabungkan karyanya sesuai dengan  rancangan sket semuala menjadi sebuah gambar yang ukurannya besar;
  • Pada bagian tahap akhir, ketua dan anggota kelompok mengoreksi gambar agar gambar yang dibuat oleh anggota kelompok menjadin satu kesatuan yang utuh baik goresan garis, bentuk, bidang, warna dan sebagainya.
Pada saat anak mengerjakan tugasnya, kita dapat melihat perkembangan sosial setiap anak. Kita dapat mengetahui siapakah anak yang banyak menanam saham pekerjaaanya, ide-idenya, bahkan siapakah anak yang justru mengganggu kelompoknya.


B. Metode Group Work
           
Dalam kegiatan ini para siswa bekerjasama untuk menyelesaikan sketsa sebuah gambar besar yang sebelumnya telah dirancang oleh seorang temannya yang bertindak sebagai ketua kelompok sekaligus sebagai desainer. Dalam metode jenis ini jumlah anggota biasa genap atau ganjil.

Pembagian tugas berikutnya adalah sebagai berikut:

  • Setelah siswa terbentuk menjadi sebuah kelompok, anggota kelompok menunjuk salah  seorang anggotanya yang memiliki kemampuan menggambar untuk merandang gambar yang akan dibuat;
  • Setelah sketnya selesai, ketua kelompok bertugas untuk mengatur serta memberikan penjelasan tentang tugas anggota kelompoknya; dan
  • Selama anggota kelompok bekerja ketua tetap mengawasi dan ikut terlibat dalam
  • menyelesaikan tugasnya.


C.  Ekspresi Bebas
Metode ekspresi bebas pada dasarnya adalah suatu cara untuk membelajarkan siswa agar dapat mencurahkan isi hatinya dalam bentuk karya seni rupa.

Agar metode ini tercapai secara maksimal, maka perlu dilakukan :

  • Tawarkan dan tetapkan beberapa pilihan tema sebagai perangsang daya cipta
  •     Tetapkan beberapa pilihan media yang cocok
  •     Jelaskan jenis kertas serta alas an pemilihan kertas tersebut
  •     Jelaskan bentuk kegiatan menggambar tersebut
Metode ekspresi bebas identik dengan metode ekspresi – kreatif atau metode kerja cipta. Metode ini merupakan pengembangan dari pendapat Victor Lowenfield yang menganjurkan agar setiap guru yang bermaksud mengembangkan kreasi siswanya untuk bebas berekspresi ( free expression ) atas dasar tersebut metode ini sering disebut metode ekspresi – kreatif. Dalam pelaksanaan metode ini, kehadiran guru memiliki peran sangat kecil bahkan hampir tidak diperlukan. Metode hasil kerja cipta dapat di terapkan dalam kegiatan menggambar dekorasi, mendesain benda – benda kerajinan, menggambar reklame dan sebagainya.



Metode Pembelajaran

 1. Mozaik


Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, mozaik adalah seni dekorasi bidang dengan kepingan bahan keras berwarna yang disususn dan ditempelkan dengan perakekat (Depdiknas2001).

Pengertian Mozaik yaitu pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan material atau bahan dari kepingan – kepingan yang sengaja dibuat dengan cara dipotng- potong atau sudah dibentuk potongan kemudian disusun dengan , ditempelkan pada bidang datar dengan cara dilem. Kepingan benda- benda itu , antara lain : kepingan pecahan keramik, potongan kaca, potongan kertas , potongan daun, potongan kayu. Untuk membuat garis kontur yang membaasi ruangan atau bidang tidak menggunakan pewarna yang dioleskan, tetapi menggunakan tempelan- tempelan yang berbeda warna. Mozaik pada umumnya masih dianggap seni lukis karna disanmping siftanya yang dua dimensi, masih dibantu dengan gambar pada proses pembuatan polanya walaupun bahannya digunakan kertas, daun, biji- bijian , kepingan kaca, pecahan keramik dll. Mozaik dibuat dari bahan- bahan yang sifatnya leparan atau kepingan yang kemudian ditempel pada bidang datar sehingga menjadi sebuah gambar. Mozaik dapat diwakili ide dahulu, setelah ditentukan idenya kemudian cari bahannya baru menentukan idena karna harus berfikir bagaimana caranya memadukan bahan- bahan yang bermacam- macam menjadi karya.

 2. Montase


Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, montase adalah komposisi gambar gambar yang dihasilkan dari percampuran unsur beberapa sumber (Depdiknas 2001).

Karya montase dihasilkan dari mengeposisikan beberapa gambar yang sudah jadi dengan gambar yang sudah jadi lainnya. Gambar rumah dari majalah kemudian dipotong yang hanya diambil Gambar rumahnya saja kemudian ditempelkan pada permukaan alas gambar. Ini merupakan salah satu contoh sederhana dari karya montase.

Montase dua dimensi dianggap seperti karya lukisan karena materialnya terdiri dari gmbar-gambar yang sudah jadi hanya karena dipotong-potong lalu dipadukan sehingga menjadi satu kesatuan karya ilustrasi. Montase disamping dibuat dua dimensi juga tiga dimensi, montase tiga dimensi berbentuk setting.

3. Kolase

Pengertian kolase menurut kamus besar Bahasa Indonesia, komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan (kain, kertas, kayu) yang ditempelkan pada permukaan gambar (Depdiknas, 2001). Kolase juga merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan bahan yang bermacam- macam selama bahan dasar tersebut dapat dipadukan dengan bahan dasar lain yang akhirnya dapat menyatu menjadi karya yang utuh dan dapat mewakili ungkapan perasaan estetis orang yang membuatnya, sehingga menjadi karya seni rupa dua dimensi yang dirangkum, dapat digolongkan / dijadikan bahan kolase. Kolase memiliki unsur- unsur seni rupa lain, yaitu unsur seni lukis dari bentuk dua dimensi yang datar dan menggambarkan suatu bentuk tetapi diwakili oleh benda yang bermacam- macam sebagi pengganti garis, warna dan bidangnya . Garis, warna dan bidang sebagai unsur seni lukis yang kedudukannya diganti oleh barang- barang atau material sebagai unsur kolase. Misalnya dalam ungkapan sebuah kendaraan motor, obat nyamuk bakar menggambarkan roda, bollpoint bekas menggambarkan unsur kendaraanpada bagian sepak bor, batu baterai untuk menggambarkan tanki motor, bola lampu senter sebagai gambaran lampu sepeda motor dan lain- lain. Unsur seni kriya, kolase dalam pembuatannya memerlukan kesabaran yang tinggi dan ketrampilan menyusun, menempel, merangki dan lain sebagainya membutuhkan ketrampilan.

Unsur dekorasi kolase sangat sulit menggambarkan dengan gaya naturalis karna materialnya terdiri dari bahan – bahan yang beraneka dan berbentuk benda utuh, sehingga untuk menggambarkan bentuk elastis naturlis sangat sulit.

4. Merakit

 Membuat karya dengan cara menyambung-nyambung beberapa bagian atau potongan bahan.Caranya disebut merakit,hasilnya disebut rakitan.Potongan bahan disambungkan dengan cara dilas,dipatri,disekrup atau dengan cara yang lain.









5. Meronce

Meronce adalah teknik membuat benda pakai atau benda hias dari bahan manik-manik atau biji-bijian yang dirangkai dengan benang. Ada dua macam manik-manik yang biasa digunakan untuk meronce. Jenis pertama adalah manikmanik yang terbuat dari bahan alam seperti manik-manik batu, kayu, kulit kerang, biji-bijian, dan mutiara. Jenis kedua yaitu manik-manik yang terbuat dari bahan buatan seperti manik-manik kaca, mutiara imitasi, dan manik-manik plastik.

Roncean dari biji-bijian dapat digunakan sebagai perhiasan atau aksesoris, seperti payet dalam busana. Rancean dari kertas berwarna-warni dapat digunakan sebagai hiasan pada jendela rumah.Roncean dari bunga melati dapat digunakan untuk perlengkapan pada aksesoris pengantin atau dalam penyambutan tamu.Roncean dari cangkang kerang / siput dapat digunakan untuk membuat tirai pintu atau jendela.Bahan roncean terbagi menjadi dua bagian yaitu  :
  • Bahan Alam , Bahan dari alam yang dapat dibuat menjadi hiasan dengan teknik meronce, contohnya kulit kerang dan biji-bijian (biji sawo, biji srikaya, biji jarak, biji kapuk randu)
  • Bahan Buatan, Bahan buatan biasanya adalah bahan hasil olahan yang diproduksi dari pabrik dan mudah didapat di toko yang menyediakan benda kerajinan, seperti mote-mote atau manik - manik yang terbuat dari plastik, kaca dan logam. Bahan-bahan ini umumnya lebih awet ketimbang bahan alami dari biji-bijian.

6. Membutsir

 Membutsir adalah membuat karya tiga dimensi dari bahan yang lunak dengan cara diremas-remas dengan tangan pada saat tanah masih dalam keadaan lembek. Bahan yang biasa digunakan adalah tanah dan plastisin.Selain membutsir dengan tangan yang diremas-remaskan tetapi sering juga menggunakan alat yang disebut sudip.







DAFTAR PUSTAKA

http://theroolfikry.blogspot.co.id/2012/01/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
https://thefield.asla.org/category/environmental-justice/
http://www.gettyimages.com/detail/video/group-of-children-drawing-in-class-stock-footage/538855798
https://richardnilsen.com/tag/viktor-lowenfeld/
http://senipelepahpisang.blogspot.co.id/
http://agungparamitha.blogspot.co.id/2014_03_01_archive.html
http://liliekriyanto.blogspot.co.id/2011/05/berkreasi-dengan-stik-es-krim.html
http://sdislamthudabumiayu.blogspot.co.id/2011/11/keterampilan-meronce.html
http://www.123rf.com/photo_7667524_2-years-old-child-playing-plasticine-in-children-s-room.html
http://sen1budaya.blogspot.co.id/2013/08/perbedaan-kolase-mozaik-dan-montase.html
http://tiyapoenya.blogspot.co.id/2010/09/pembelajaran-seni-rupa-sd.html


Tidak ada komentar: